Ads 468x60px

Kamis, 19 September 2013

CARA MEMPELAJARI ILMU SHOROF (Untuk PEMULA)

Sebenarnya belajar shorof itu jauh lebih mudah dibanding belajar ilmu Nahwu. Apalagi jika yang belajar adalah anak muda yang daya hafalnya masih kuat. Sebab kunci sukses dalam belajar ilmu Shorof itu teletak di “hafalan”. Semakin kuat daya hafal seseorang, akan semakin mudah pula dia mempelajari ilmu yang satu ini.
Dalam ilmu Shorof kita akan diajarkan bagaimana caranya mentashrif. Mentashrif maksudnya adalah mengubah sebuah kata menjadi kata lain  yang memiliki makna bermacam-macam. Misalnya, dengan ilmu Shorof, kita bisa mengubah fi’il madhi menjadi fi’il mudhore, fi’il amer, dan fi’il nahyi. Kemudian, dengan ilmu Shorof, kita bisa mengubah fi’il-fi’il ini berdasarkan pelakunya, baik itu orang ke-3, orang ke-2, atau orang ke-1.


>>> Membuat Cetakan

Sebuah pabrik kue, untuk bisa memproduksi kue dengan berbagai bentuk, tentu yang dia butuhkan adalah cetakan. Misalnya, dia punya 3 cetakan yang berbentuk bulat, kotak, dan lonjong. Nah, dengan bermodal 3 cetak ini, sebuah pabrik bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan kue setiap harinya dengan mudah.
Dalam ilmu Shorof pun demikian. Kita akan disuruh untuk menghafal cetakan-cetakan. Gunanya ialah untuk memproduksi kata dengan bentuk yang kita inginkan. Jika kita hafal satu cetakan saja, kita bisa membentuk ratusan bahkan ribuan kata dengan makna yang kita inginkan (sesuai dengan bentuk cetakan).
Misalnya, kita hafal cetakan “فاعل”. Cetakan ini berfungsi untuk membentuk arti “yang melAkukan sesuatu (atau bisa diartikan ‘YANG ME-‘)“. Maka, dari cetakan ini, kita bisa memproduksi kata-kata sebagai berikut: “ناصر” (yang menolong), “قاتل” (yang membunuh), “غاسل” (yang mencuci), “ضارب” (yang memukul), dll.
Cetakan diistilah dengan “WAZAN” dalam ilmu Shorof. Ada juga yang mengistilahkan CETAKAN dengan POLA.
Ada cukup banyak cetakan yang harus dihafal dalam ilmu Shorof. Secara umum  cetakan-cetakan itu dikelompokkan dalam dua buah tashrif: Tashrif HORIZONTAL dan TASHRIF VERTIKAL.

>>> Tashrif Horizontal

Tashrif horizontal (menyamping) dikenal juga dengan istilah tashrif ishtilahi. Tashrif horizontal adalah tashrif (perubahan) dari fi’il madhi hingga menjadi isim alat. UrUtannya adalah sebagai berikut: Dari FI’IL MADHI, menjadi FI’IL MUDHORE, menjadi MASHDAR, menjadi ISIM FA’IL, menjadi ISIM MAF’UL, menjadi FI’IL AMER, menjadi FI’IL NAHYI, menjadi ISIM ZAMAN & ISIM MAKAN, kemudian menjadi ISIM ALAT. Pada sebagian buku, ditambahkan FI’IL MADHI MAJHUL dan FI’IL MUDHORE MAJHUL setelah ISIM ALAT.
Ada 22 BAB tashrif horizontal yang harus dihafal. Berarti ada sekitar 198 WAZAN yang terdapat dalam tashrif ushul. Semuanya harus dihafal dengan baik sebagai bekal untuk memproduksi kata.

>>> Tashrif Vertikal

Dari tashrif horizontal, setiap wazannya bisa kita uraikan lagi menjadi tashrif vertikal (menurun). Tashrif  vertikal biasa diistilahkan juga dengan istilah tashrif lughowi. Dalam tashrif vertikal, WAZAN FI’IL akan kita uraikan menjadi beberapa bentuk sesuai dengan pelakunya (orang ke-3, ke-2, atau ke-1). Sedangkan WAZAN ISIM akan kita uraikan menjadi beberapa bentuk pula sesuai dengan jumlahnya (1, 2, atau lebih dari 2).
Untuk contoh detailnya, silakan liat sendiri dalam buku-buku Shorof.

>>> Gampang-gampang Susah

Bisa dibilang belajar Shorof itu gampang-gampang susah. Dibilang gampang karena memang memahaminya itu sangat gampang. Dan dibilang susah karena harus menghafal pola-pola pembentukan kata. Apalagi bagi kita yang belajarnya saat usia sudah senja.  Tentu akan lebih sulit lagi dalam belajarnya. Sebab daya hafal sudah melemah.
Namun sebenarnya, menghafal pola-pola pembentukan kata itu tidaklah sesulit yang dibayangkan. Kita cukup hafalkan terlebih dahulu TASHRIF HORIZONTALnya saja. Insya Allah, jika kita sudah benar-benar hafal, dengan mudah kita akan bisa menghafal TASHRIF VERTIKALnya.

>>> Menghafal Tashrif

Memang, kalau kita harus menghafal semua wazan sekaligus, akan sangat sulit. Butuh daya hafal yang sangat kuat. Dan menurut saya ini bukanlah cara yang efektif.
Cara yang paling efektif menurut saya ialah dengan cara dicicil dan diulang-ulang. Misalnya sehari menghafal satu tashrif horizontal. Kemudian diulang-ulang hingga benar-benar hafalan itu melekat kuat. Kemudian dilatih dengan memproduksi kata dengan pola-pola tashrif horizontal yang sudah dihafal itu. Lakukan terus pengulangan. Ucapakan dengan suara keras. Lebi bagus lagi dibarengi dengan menuliskannya di kertas.
Insya Allah, jika Anda mau bersabar untuk terus menghafal setiap harinya secara rutin, dalam waktu sebulan Anda sudah hafal tashrif horizontal dengan baik. Selanjutnya, berbekal hafalan tashrif hodizontal, Anda dengan mudah bisa menghafal tashrif vertikal.
Perkiraan saya, jika Anda meluangkan waktu sehari satu jam saja untuk menghafal tashrif, dalam waktu dua bulan Anda sudah menghafal semua tashrif dengan baik, baik tashrif horizontal maupun tashrif vertikal. Berarti Anda sudah menguasai ilmu Shorof tingkat dasar. Dan berbekal ilmu Shorof tingkat dasar ini, Anda akan mudah untuk membaca kitab gundul. Tidak percaya? Silakan buktikan sendiri!

Bagi Anda yang ingin mendapatkan BAGAN TASHRIF USHUL untuk dihafal, silakan download ebook INTISARI ILMU NAHWU & SHOROF dihttp://pustakalaka.wordpress.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar